Metode klasifikasi kategori pengadopsi
Metode klasifikasi pengadopsi dengan menggunakan kurva ketajaman S (S-shape curve). Cara mengklasifikasi kategori berdasarkan keinovatifannya yang paling banyak dilakukan orang adalah dengan menggunakan kurva ketajaman S atau S-shape curve. Klasifikasi ini berdasarkan kepada kecepatan individu dalam mengadopsi dihitung dalam periode waktu.
Dengan cara mengklasifikasikan kategori pengadopsi berdasarkan atas keinovatifannya tersebut diketahui pengadopsi pada setiap waktu tertentu atau pertambahan jumlah pengadopsi dari waktu ke waktu dan dapat pula diketahui pula angka kumulatif jumlah pengadopsi pada suatu akhir periode difusi. Seperti gambar berikut:
Kategori pengadopsi dan karakteristiknya
Kategori pengadopsi adalah klasifikasi anggota-anggota suatu system social berdasarkan keinovatifannya. Ada individu yang cepat menerima inovasi dan sebaliknya ada individu yang lambat dan sulit menerima suatu inovasi. Kecepatan adopsi terhadap suatu inovasi oleh anggota-anggota system social dapat digambarkan dalam suatu kurva ketajaman S (S-shape curve), yang menunjukkan banyaknya pengadopsi dari permulaan sampai akhir periode difusi.
Keinovatifan adalah derajat kecepatan mengadopsi inovasi atau tingkat intensitas penggunaan inovasi oleh individu dapat dibeda-bedakan atau dibanding antara individu dengan individu lainnya. Dari sejumlah individu dalam suatu system social pada umumnya dapat diprediksi tentang kecepatannya mengadopsi suatu inovasi.
Idealnya pengelompokan pengadopsi menurut kecepatannya adalah mengikuti pola distribusi normal, atau jika digambarkan dalam sebuah kurva akan berbentuk lonceng. Pengelompokan pengadopsi secara ideal mengikuti distribusi normal tersusun berdasarkan kajian secara empiris selama bertahun-tahun meskipun ada penyimpangan walau tidak begitu besar.
Berdasarkan berbagai penelitian ternyata dapat disimpulkan bahwa tiga hal yang merupakan pembeda antara kategori pengadopsi yang ada. Pertama, karakteristik social ekonomi. Status social ekonomi seperti usia, pendidikan, mobilitas social, wawasan, status social lainnya yang berkaitan dengan setiap kategori pengadopsi. Ternyata secara umum memiliki perbedaan yang jelas antara status social ekonomi antara kategori yang satu dengan yang lainnya.
Kedua, variabel kepribadian. Sifat-sifat pribadi berkaitan dengan empati, kemampuan abstraksi, rasionalitas, kecerdasan, sikap terhadap perubahan, kemampuan menghadapi ketidakpastian dan aspirasi. Ketiga, perilaku komunikasi. Komunikasi termasuk partisipasi social, kontrak interpersonal, kontrak dengan media massa, aktivitas mencari informasi dan sebagainya, yang berbeda di antara pengadopsi mengakibatkan perbedaan dalam kecepatan mengadopsi suatu inovasi.
Karakteristik Pengadopsi
1. Inovator adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal yang baru. Hubungan social mereka cenderung lebih erat disbanding kelompok social lainnya. Orang-orang yang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik maupun terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
2. Pengguna awal adalah kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
3. Mayoritas awal adalah kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
- Mayoritas akhir adalah kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
- Laggard/terbelakang adalah kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok terbelakang mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar